Sering melihat dan mendengar temen ciwi-ciwi curhat sambil menangis bahkan tertawa miris karena spesies yang disebut "cowo"... bermacam-macam versi dan cerita, logat dan bahasa. Ga satu pun yang bisa aku pahami sepenuh arti.
Yang aku tau pasti, aku harus dengerin mereka dan sedikit memberi respon (*paling ga, mereka tau kita masih dalam keadaan hidup, syukur-syukur masih dengerin dengan jelas).
Rasa nyeri yang mengiris hati
Tersayat tipis-tipis, pelahan dan pasti
Sama sekali bukan karena kita disakiti
tapi menyaksikan orang yang paling kita sayangi, tersakiti.
Tersayat tipis-tipis, pelahan dan pasti
Sama sekali bukan karena kita disakiti
tapi menyaksikan orang yang paling kita sayangi, tersakiti.
Apalagi kalo penyakitnya adalah diriku sendiri
Seperti memegang pisau tanpa gagang
Yang kedua ujungnya tajam menghujam
Manalagi seluruh sisinya tipis mengiris
Kugenggam sangat erat dan kugunakan untuk menyayat manusia favoritku
Lelaki kesayanganku
Lelaki kesayanganku
Merrie... Fak yu !!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar