Senin, 12 Agustus 2013

TAXI JAKARTA = STRATEGI DIFERENSIASI YANG GAGAL

Dulu Bapak Ariston, dosen Management Strategi aku, bilang saat terlalu banyak pelaku pasar dalam suatu sektor bisnis dan perusahaan bukanlah sebagai penentu harga maka perusahaan cenderung menggunakan strategi diferensiasi produk dan diferensiasi pelayanan sebagai strategi pemasarannya.

Pada kenyataannya, strategi diferensiasi pelayanan yang digembor-gemborkan semua provider taxi gagal diterapkan di Jakarta (*untuk lini produk di tingkat "blue")

"... we provide reliable, high quality and superior services ..." 


"...that gives maximum added value to its stakeholders (government, shareholders, business partners, drivers, employees, customers, and the surrounding society)"

Terlalu banyak jumlah taxi yang harus dimonitor, terlalu banyak keluhan yang disampaikan customer, customer merasa sudah banyak mengeluh tapi tidak mengubah keadaan.
Aku membandingkan dengan Surabaya, Malang, dan Jogja. 99% drivernya sopan (*pake banget)... di Jakarta??? Cobalah dan rasakan..... RASAKAN...!!! RASAKAANN...!!

Capek mengeluh tentang taxi "tarif bawah".... saranku jangan pilih taxi level blue, pakailah taxi level silver atau gold. Pernah secara tidak sengaja aku mencoba silverb*rd dan terbukti memang benar, harga mencerminkan kualitas. Prove it ;)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar