“Hanya orang udik yang mudik”, kata Bos lantai atas. Kataku, “Hanya perantau
yang mengerti besarnya rasa cinta kita pada kampung halaman”
Pulang selalu menyenangkan. Meskipun sekarang 3 minggu
sekali aku ke Surabaya, tapi mudik tu gregetnya terasa lebih dari sekedar
“WOW”.
Menyenangkan melihat semua orang di bus Damri ini tersenyum,
kita berasa punya ikatan padahal sama sekali tidak saling kenal. Bahkan saat
harus oper bus karena ban rusak dan membuat beberapa dari mereka terlambat
boarding, kita semua tetap tertawa dan sharing dengan gembira.
“Lion akan delay hanya untuk menunggu saya”, Bapak sebelah
beriman.
Mungkin pada akhirnya aku tau apa arti cinta…
Di saat semua orang melihat keburukan dari sesuatu/seseorang
yang kita cintai, kita seperti memang sudah diciptakan untuk tetap bangga
padanya, selalu merindukannya, dan tetap akan menyimpan every single detail
kenangan bersama dalam hati.
Aku bukan orang asli Semarang tp klo waktunya mudik sll jadi hal yg menyenangkan ,,, :)
BalasHapus