Kamis, 27 Juni 2013

MANDIRI VS SENDIRI

Kurasa dua kata-kata ini saling mengikat dengan agak mengerikan

Definisi mandiri menurut http://artikata.com/arti-339676-mandiri.html adalah hal atau keadaan dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain

Apakah mandiri identik dengan sendiri? atau justru karena kita mandiri maka pada akhirnya kita menjadi sendiri?

Sejujurnya ujian kemandirianku bukan dimulai dari interview dengan Bank Mandiri, tetapi pada saat hijrah ke Jakarta for the very first time akhir tahun lalu. Penempatan kantor baruku menjadi biang kerok semua ini.

Dari Surabaya aku terpaksa berangkat "sendirian" tanpa diantar siapa-siapa. Bagi banyak orang mungkin ini menjadi hal biasa dan sepele, tapi bagi cewe rumahan namun tidak murahan yang belom pernah sekalipun ke luar Surabaya tanpa teman... kegiatan ini cukup mengerikan sebenarnya.

Dari Bandara Juanda ke Soekarno Hatta aku sadar bakal sering mampir, jadi kukencingi dululah banyak-banyak macam kucing yang menandai daerah jajahannya. Naik bus Damri menuju Gambir, aku melongo melihat jalan tol bertumpuk-tumpuk & gedung-gedung yang super tinggi. Boleh lah aku dibilang udik, sama sekali tidak kusanggah.

Belakangan aku tau ternyata semua teman seangkatanku diantar oleh keluarganya, kecuali yang memang sudah hijrah ke Jakarta sejak kuliah.

Belanja sendiri, berangkat & pulang kantor sendiri, ke mall sendiri, semua serba sendiri. Aku dibilang Mandiri & berani. Tanpa harus memperhatikan kemauan orang lain, tanpa harus terikat dengan kepentingan bersama, aku menikmati dan mendalami makna dari kata-kata "sendiri".

Kesimpulan yang kutangkap dari hidupku, kemandirian bisa bikin kecanduan dan banyak orang yang tidak bisa menerima orang yang terlalu mandiri, karena mereka menjadi seolah tidak dibutuhkan.
Hey man, what can I do? Kita semua dibentuk oleh keadaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar