Rabu, 10 Mei 2017

KETEMU ABANG YANG SEKARANG UDAH JADI AMANG

Setelah rasanya udah lama banget ga nonton konser musik, akhirnya Kamis (04/05/2017) aku minta Gabby nemenin nonton Jakarta City Philharmonic 3 yang kali ini bertema Rusia: St. Petersburg The Mighty Handful Могучая кучка.

Ini merupakan salah satu program punya Dewan Kesenian Jakarta bersama Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Karena ini acara gratisan, jadi menang hoki-hokian aja buat dapet reserve'nya.

Sebenarnya nonton kali ini lebih untuk misi balas dendam karena Desember tahun lalu aku gagal nonton Jakarta City Philharmonic 2 (waktu itu temanya Pesona Romantik Jerman).

Ga akan pernah ada cukup kata-kata yang pantas buat mendeskripsikan sensasi yang kita rasakan waktu nonton konser musik klasik secara live. Tapi yang bikin malam itu berlipat gregetnya adalah karena aku bertemu dengan orang yang sangat spesial.



___ HEY, YOU THERE...!!___


Nungguin dan berasa dianggurin lama di depan pintu Gedung Kesenian Jakarta yang tidak kunjung dibuka, aku jalan-jalan ke ruangan sebelah, lalu terlihatlah sesosok pria yang ga asing lagi. My Goosshh...!!! Bang Champ..!! (red: Ricky Champion Bukit)

(2010 @Kontrakan, Yogyakarta)
Tuh kan, keliatan siapa master judinya
(Eh?? Loh??? Rambut gw gitu banget ya??)
Otakku merekaulang apa yang terjadi tahun 2010 yang lalu. Saat 3 cewe unyu cupu yang nekad mbolang 5 hari ke Yogyakarta dan ditampung di sebuah rumah kontrakan, lalu merepotkan para penghuninya >> 3 cowo mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia) yang ga kunjung lulus + 1 berondong yang masih anak sekolahan.

Seingatku, terakhir (7 tahun yang lalu) Bang Champ merupakan salah satu pemain violin di orkes'nya Erwin Gutawa. Seriusan lah, udah lama banget nggak ketemu. Ngobrol kanan kiri, dari rasan rasan Eva, sampe ke ngomongin tentang Eva (*hahaha, topik utamanya tetep.... "Eva"). >> Hey hey Va, kita ngomongin elu di pojokan bawah tangga. Berasa panas ga tuh kuping?

04/05/2017 @Gedung Kesenian Jakarta 
Malah salfok ke mas di belakang
#KeliatannyaDiaLelah
"What are you doing here?"
Ternyata adik Bang Champ, Jimmy, lagi pegang Selo hari itu. Jadi ceritanya dia diminta datang buat lihat si adek. Tadaaa... dan akhirnya aku melihat Jimmy yang legendaris itu. Hihihi.

Kali ini, nonton konser berasa lebih greget ketimbang biasanya karena mendadak aku punya guide pribadi yang menjelaskan from A to Z, segala hal tentang orkestra, urutan kursi, hirarkinya, apa yang terjadi di baliknya, sampai ke latar belakang dan kehidupan pribadi orang-orang di atas panggung kali itu.
"95% orang di atas sana... Abang kenal lah, Dek. Anak ISI semua itu", okelaahh Bang.

Kayaknya pengen deh, nonton Abang yang lagi perform. Pasti keren gituuu.. trus ntar gw tereakin lah dari jauh #biarmalu


___ BIASA AJA KALIIII... KAYAK GA PERNAH KETEMU TEMEN LAMA AJA LU ___

(*Temennya dikit pasti ini... mangkanya baru ketemu satu aja udah lebay amat)

Yang membuat aku kaget sebenernya adalah seperti Tuhan bergurau (lagi) denganku, karena terus terang sehari-dua hari sebelumnya aku sempat iseng visit ke FB Bang Champ setelah ga sengaja lihat fotonya di timeline (#setelah sekian taun gw lupa ternyata punya FB dia). Sambil ngebayangin, coba Eva di Jakarta, kita bisa barengan berkunjung trus kenalan juga sama Kak Tuti, istrinya, yang makin cantik aja dan anak cewenya yang sumpah imut banget.

Yeaahh, seolah Tuhan mau bilang, "daripada ngepo-ngepo doang via medsos, ni gw kasi nih orangnya, niiihh...". Hahahaha, sumpah kaget cui (=_=")


(+) Plus, gatel banget pengen ngomong ~

Andaikan bisa bilang ke Pemerintah atau Lembaga manapun yang berwenang, pleaseeee perbaiki soundsystem di Gedung Kesenian Jakarta dong. Ini soundnya jauh lebih parah dari Taman Ismail Marzuki, yang menurut gw juga termasuk nggak oke.

Sayang aja, orang-orang keren di depan yang udah susah payah latihan buat perform... tapi kitanya sendiri tidak bisa menikmati harmoni secara maximal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar