Surat Tugas DTSD 2013 pun keluar
di hari-hari terakhir Diklat Prajab kemaren, rencananya bakal diadain 23
September–11 Desember 2013, sayang sekali sodara sodara… ternyata nggak diasramain (#dasar anak
kos’an, pengennya nginep-makan gratis… hihihi)
Aku, Amel, & Uci berikhrar
(#cih najis bahasa gue) untuk cari kos-kosan dekat Pusdiklat Kementerian
Keuangan di Kemanggisan. Ogah banget pulang pergi Senen-Kemanggisan selama 1,5
bulan. Miapah coba?? (#Kiki & Putu, bukan aku bermaksud menyinggung kalian
secara diam-diam. #Ups)
Dan hari ini pun dimulai sejak WA
dari Amel masuk ke BB aku jam 6.50 AM ,“Mau pergi jam berapa Mer?? Aku sudah
siap”.
Berempat (+Rindi) kita siap berangkat
memulai hari yang menyenangkan ini tepat-pukul-10-waktu-kos-kosan-Bangau-II.
Terminal Senen > naik Bus
Patas Cimone > Turun di Grogol > Naek Metromini 91 > Turun persis di depan
Pusdiklat Kementerian Keuangan.

Terima kasih atas info dari Ami
yang sempat menyesatkan karena dia ga bisa bedain Kopaja sama Metromini. Btw,
sekedar tambahan info Kopaja = warna Ijo, Metromini = warna OREN. Baiklah, saya
ulang kembali
KOPAJA = IJO,
METROMINI = OREN. Terima kasih, makin
sayang deh sama Ami (#kiss).
Naik Metromini serem cui….
Apalagi pas berhenti di tanjakan, bannya harus diganjal balok kayu. Nyali udah
keder… terus terang kita bukan takut mati, kasian aja sama pengendara motor
dibelakang kita kalo sampe mereka kejepit… klo luka-luka terancam tetanus akut
mereka tuh (Metromini = Biang tetanus = Body full karat).
Asrama di Pusdiklat ternyata
nggak disewain, terpaksalah kita cari di belakang pusdiklat. Jalan tanpa arah
dan tujuan, bertemulah kita dengan seorang ibu tua yang sedang belanja di
warung sayur dadakan di pinggir jalan. Iseng-iseng kita tanya tentang
kos-kosan, ternyata dia punya banyak sekali rekomendasi.
WE ARE THE
CHAMPIOONNNNN….!!!!!! (^o^)9
 |
Blusukan di gang belakang
Pusdiklat Kemanggisan |
Blusukan di gang-gang kecil, Bu
Pahmi sepertinya kenal semua penghuni kampung. Dia bantuin kita cari kontrakan
ato kos-kosan (#sedapatnya lah ya, kita mah gampangan… mana aja bolehlah, asal
harganya cucok bok)
Finally, kita bertemu dengan
Rumah Ibu….. hmmmm…. (#lupa namanya). Pokoknya di lantai 2
ada 2 kamar yang lumayan (#pas banget buat kita berempat, berasa ini takdir),
kamar mandi dalam, tv, fan, plus pemandangan kuburan persis di sebelah rumah
dan bisa disaksikan secara live dari jendela kamar.
Sebulan Rp 400.000 & Rp
600.000. Ditotal & dibagi 4, masing-masing cuma modal Rp 250.000 sebulan.
Murahlah buat kita, dengan fasilitas yang ada-ada aja, deket alfamart, ke
pusdiklat tinggal loncat pagar.
Survei lokasi pusdiklat check,
kos-kosan check, kita langsung ke masjid terdekat buat shalat, lalu makan
pisang ijo & soto mie (#terakhir makan pisang ijo pas SMA, kangennya… SMA
PETRA 4 Sidoarjo tercinta).
 |
My Three Musketeers Miss-Kentir |
Rencana selanjutnya, cari kos
baru untuk moving out dari Senen. Sasaran utamanya adalah Kwitang. Balik naik
Metromini ke grogol, lanjut Transjakarta ke Kwitang. Emmmm…. Terus terang kita
malas-malasan buat cari di daerah Kwitang, karena menyadari kalo jalan kaki ke
kantor jauh. Apalagi buat aku yang punya hobby favorit ngelembur. Malas kali
kalo lembur-lembur harus jalan jauh.
Alhasil kita malah cari warung
buat minum jus sirsat, es susu, dan makan indomie. Pulang ah, capek. Tapi
mampir dulu ke Atrium buat beli kebutuhan “yang urgent-urgent aja”.
Senangnya hari ini, mungkin
panas, kehausan, ngabisin berbagai merek minuman dingin, badan lengket pake
banget, eyeliner luntur & belepotan, muka kucel, nada bicara sempet
beberapa kali nyolot, ketek dan mulut mulai beraroma, tapi asal bersama temen
yang menyenangkan…. Dunia itu indah cui. I love my Three-Miss-Kentir, I love my
life.